Gunung Merbabu adalah gunung tua yang sudah tak aktif lagi yang berada
di Jawa Tengah dan bersebelahan dengan gunung Merapi. Di Merbabu
terdapat tiga puncak, yaitu puncak Triangulasi, puncak Syarif dan puncak
Kenteng Songo. Dan juga memiliki lima buah kawah, yakni kawah
Condrodimuko, kawah Kombang, kawah Kendhang, kawah Rebab dan kawah
Samber Nyowo.
Gunung Merbabu termasuk gunung yang tidak aktif karena tergolong
gunung api tua di pulau Jawa walaupun pernah dilaporkan dahulu gunung
ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797. Dilaporkan juga pada tahun
1570 pernah meletus, akan tetapi belum dilakukan konfirmasi dan
penelitian lebih lanjut. Puncak Gunung Merbabu dapat ditempuh dari
Cunthel, Thekelan, (Kopeng, Salatiga), Wekas ( Kaponan, Magelang ) atau dari selo ( Boyolali ).
Perjalanan akan sangat menarik bila kita berangkat dari jalur Utara (
Wekas, Cunthel, Thekelan ) turun kembali lewat jalur selatan ( Selo ).
Tipe jalur utara ( Wekas, Cunthel, Thekelan ) lumayan terjal dan curam
tetapi jarak serta waktu tempuh menuju puncak lebih singkat sedangkan
tipe jalur selatan ( Selo ) landai dan jarak serta waktu tempuh lebih
panjang akan tetapi kita akan di’suguhi’ pemandangan yang tiada duanya
indahnya di dunia ini yaitu beberapa sabana dan kebun edelweis yang
mengagumkan. Akan kita berikan sedikit gambaran mengenai jalur - jalur
pendakian tersebut.
Jalur pendakian ke puncak Merbabu lewat pos atau
basecamp Desa Thekelan akan bertemu dengan jalur pos atau
base camp
Cuntel di Pos IV ( Pos Pemancar ) atau bisa juga di Pos III ( Pos Watu
Gubug ). Sedangkan dengan jalur pos atau base camp Desa Wekas akan
bertemu di antara Pos IV ( Pos Pemancar ) dengan Pos V ( Pos helipad ).
Jalur Pendakian Thekelan
Jika kita berangkat dari semarang, naik bis jurusan solo dan turun di
Pasar Sapi setelah itu lanjutkan dengan bis kecil dan turun di obyek
wisata
Umbul Songo. Dari sini jika kita akan melakukan pendakian
melalui desa Thekelan kita ambil jalan setapak ke arah kiri sebelum
memasuki pintu gerbang obyek wisata Umbul Songo, selanjutnya kita akan
melalui hutan pinus
bumi perkemahan Umbul Songo. Disana kita dapat mengisi logistik dahulu yang kita akan bawa di tas maupun yang di dalam perut.
Setelah itu kita lanjutkan
perjalanan lumayan menanjak melewati
hutan pinus dan kebun penduduk ( melewati kuburan juga) menuju pos atau
base camp Desa Thekelan, tahap ini lumayan untuk pemanasan. Setelah
mencapai pos atau base camp Desa Thekelan ( tempatnya seperti rumah
biasa tetapi lumayan nyaman ) kita harus lapor dan akan di data oleh
petugas di sana. Dengan membayar biaya administrasi kita akan di data
dan akan mendapat peta jalur pendakian. Dalam peta tersebut akan
dijelaskan mengenai jalur pendakian, pos – pos, sumber mata air, dan
aturan pendakian.
Pos – pos pendakian jalur
Thekelan Pos
Pending Pos I Pos Gumuk Pos II Pos Lempong Sampan Pos III Pos Watu
Gubug Pos IV Pos Pemancar / Puncak Antena Pos V Pos Helipad Pertigaan.
Jalur pendakian Cunthel
Jalur Pendakian Cunthel Sama seperti dengan jalur Thekelan jika kita
berangkat dari semarang, naik bis jurusan solo dan turun di Pasar Sapi
setelah itu lanjutkan dengan bis kecil dan turun di obyek wisata Umbul
Songo . Tetapi kita masuk ke pintu gerbang obyek wisata Umbul Songo dan
akan melewati jalan berbatu yang telah tertata rapi dengan jarak kurang
lebih 3 km mencapai pos atau base camp Cuntel ,melintasi juga hutan
pinus dan kebun penduduk. Berbeda dengan pos atau
base camp Thekelan,
di sini tempatnya lebih terorganisasi walaupun sebelahnya adalah
kuburan penduduk sekitar dan banyak suara misteri. Sama seperti
Pos Pendakian yang lain, disini kita akan di data dan harus membayar administrasi juga mendapat fasilitas yang sama.
Jalur Pendakian Wekas
Jika kita akan memilih jalur ini dari Pasar Sapi kita harus naik mobil Jurusan
Kopeng - Magelang
untuk ke Desa Wekas Dan turun di Kaponan, yakni sekitar 9 Km dari
Kopeng, dari situ kita berjalan kaki melewati jalanan berbatu sejauh
kurang lebih 3 Km menuju pos atau
base camp Pendakian Desa Wekas.
Wekas merupakan desa terakhir menuju puncak yang memakan waktu kira-kira
6 - 7 jam. Jalur wekas merupakan jalur pendek sehingga jarang terdapat
lintasan yang datar atau sering kita sebut ‘ bonus’ dan hanya terdapat 2
Pos. Pos I merupakan sebuah dataran dengan bebatuan yang mendasarinya
dan ada sebuah balai sebagai tempat peristirahatan. Di sekitar area ini
masih banyak terdapat warung dan rumah penduduk. Sepanjang perjalanan
dari base camp menuju Pos I ini kita akan menemui ladang penduduk khas
dataran tinggi dengan rute yang cukup menanjak dengan waktu tempuh 2
jam.
Selepas pos I, perjalanan masih melewati ladang penduduk, kemudian masuk
hutan pinus. Waktu tempuh menuju pos II adalah 2 jam, dengan jalur yang
terus menanjak curam. Pos II merupakan sebuah tempat yang terbuka dan
datar, yang biasa didirikan hingga beberapa puluhan tenda. Pada hari
Sabtu, Minggu dan hari libur Pos II ini banyak digunakan oleh para
remaja untuk berkemah. Sehingga pada hari-hari tersebut banyak penduduk
yang berdagang makanan. Pada area ini terdapat
sumber air yang di salurkan melalui pipa - pipa besar yang ditampung pada sebuah bak.
Dari Pos II terdapat jalur buntu yang menuju ke sebuah sungai. Jalur ini
mengikuti aliran pipa air menyusuri tepian jurang yang mengarah ke
aliran sungai dibawah kawah. Terdapat dua buah aliran sungai yang sangat
curam yang membentuk air terjun yang bertingkat - tingkat. Selepas pos
II jalur mulai terbuka hingga bertemu dengan persimpangan jalur
Kopeng ( Thekelan dan Cuntel ) yang berada di antara pos V ( Pos Pemancar ) dengan Pos Helipad.
Tempat Sakral Di Gunung Merbabu
Tempat - tempat Sakral di Gunung ini diantaranya adalah :
1. Pereng Putih Sebuah tebing yang sangat terjal yang berada di jalur
pendakian Thekelan antara pos Pending dengan Pos I, kita harus
meningkatkan kewaspadaan.
2. Watu Gubug Sebuah batu besar berongga yang dapat dimasuki 5 orang
dewasa. Situasi di tempat ini sangat mistis, konon batu ini merupakan
pintu gerbang menuju kerajaan alam gaib. Kita harus menjaga tingkah laku
kita.
3.
Kawah Condrodimuko Sebuah kawah yang berada setelah
Pos Helipad
yang letaknya dibawah jalur pendakian. Terdapat 2 mata air, air gunung
yang segar dan air belerang yang sepat. Banyak sekali sesaji yang
diberikan oleh masyarakat sekitar. 4. Jembatan Setan Sebuah jalur yang
sangat sempit, menanjak dan terjal yang kanan kiri jalur tersebut adalah
jurang yang menganga. Diperlukan kewaspadaan dan konsentrasi yang
sangat tinggi saat melewati tempat ini.
5. Kenteng Songo Salah satu puncak merbabu yang disana terdapat beberapa
cawan / kenteng yang menurut penduduk sekitar berjumlah 9 buah tetapi
hanya tampak 5 buah. banyak sesaji ditempat ini karena tempat ini
dikeramatkan.
Dan ada pantangan - pantangan dari tradisi penduduk setempat yang
sepatutnya kita hargai dan kita patuhi lebih baik. Tak ada salahnya
bukan demi keselamatan kita? Dan juga demi menghormati masyarakat
sekeliling
Merbabu.
Pantangan yang harus dipatuhi pada waktu mendaki
Jangan Mengeluh
Hindari kata - kata kotor
Hindari perbuatan mesum
Jangan melamun
Jangan berak atau kencing di daerah yang dikeramatkan
Jangan memakai pakaian warna merah dan hijau
sumber: http://www.belantaraindonesia.org